Dalam
praktek manajemen pemasaran dikenal adanya istilah STP atau singkatan dari segmentation,
targeting dan positioning. Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal,kita
pertama kali harus terlebih dahulu melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan
kita jual. Segmentasi pasar pada intinya membagi potensi pasar menjadi
bagian-bagian tertentu; bisa berdasar pembagian demografis; berdasar kelas
ekonomi dan pendidikan ataupun juga berdasar gaya hidup (psikografis).
Segmentation: Adalah upaya memetakan
atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan
ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana
cara mereka mengkonsumsi produk.
Pembagian
segmen yang paling lazim dilakukan adalah berdasar kelas social ekonomi.
Sebagai misal, pembagain yang sering dilakukan adalah membagi lapisan pasar
menjadi empat kelas : misal kelas C (kelas ekonomi rendah), kelas B (menengah),
dan kelas AB (menengah atas) dan kelas A (golongan atas). Sebagai misal, produk
kartu ponsel Esia yang murah meriah cenderung ditujukan untuk golongan B dan
golongan C. Sementara produk mobil mewah seperti BMW atau produk tas Gucci
ditujukan untuk segmen kelas atas.
Targeting : Setelah memetakan
pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik target market yang telah
kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian
program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran
yang hendak kita tuju. Sebagai misal produk-produk tas dan sepatu mewah seperti
dengan merk Gucci atau Louis Vuitton, maka mereka selalu memilih mall kelas
atas seperti Plaza Senayan dan Pacific Place untuk membuka outletnya; dan bukan
di mal kelas menengah seperti Plaza Jatinegara. Hal diatas dilakukan agar
kegiatan promosi pemasaran yang dilakukan pas dan tepat sasaran dengan segmen
pasar yang ditujunya.
Positioning: Apabila target pasar
sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada
konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya. Langkah ini artinya adalah menciptakan keunikan posisi produk
dalam benak atau persepsi pelanggan potensial yang akan dibidik. Mobil mewah
BMW selalu mencitrakan dan memposisikan dirinya sebagai kendaraan mewah nan
elegan. Pada sisi lain Esia selalu mencoba memposisikan dirinya sebegai produk
rakyat kebanyakan yang murah dan tersedia dimanamana.
Positioning
yang pas ini menjadi sangat penting, sebab dengan begitu mereka bisa meraih
simpati dalam benak pelanggan. Dan selanjutnya hal ini bisa mendorong mereka
untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan.
KORELASI
ANTAR STP & 4P
Dalam
marketing STP dan 4P ini akan selalu muncul, apa pun konteksnya. Jadi sangat penting
untuk lebih mengenal kedua konsep ini dengan baik. Dalam rangkaian proses
marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan
customer value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana kita
menggarap pasar.
- Product: Pertama-tama, untuk masuk ke pasar, kita harus memiliki produk yang bagus sesuai dengan target pasarnya.
- Price: Produk tersebut harus memiliki harga yang sesuai dengan target pasar.
- Place: Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target pasar.
- Promotion:Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan produk kita kepada target pasar.
Jika STP ada di level strategis, 4P bermain di
level eksekusi. Dalam proses marketing, 4P ini ada pada tahap menyalurkan
customer value dan mengkomunikasikan customer value kepada pasar
DAFTAR PUSTAKA
Zulfahmi, Segmentasi,
Targeting dan Positioning dalam ManajemenPemasaran dalam directory.umm.ac.id/.../ppt/6._Segmentasi_Targeting_Positioning.ppt
(Diakses tanggal 29 Oktober 2013)
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/manajemen-pemasaran-lanjut/global-marketing-management
(Diakses tanggal 29 Oktober 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar