Definisi Pemasaran
Banyak kalangan yang berpemahaman bahwa pemasaran (marketing)
tidak ada bedanya dengan penjualan (selling). Untuk mengetahui bahwa
antara keduanya berbeda, kita perlu untuk terlebih dahulu melihat definisi atau
batasan dari pemasaran dan manajemen pemasaran. Secara sederhana, pemasaran
didefinisikan sebagai seperangkat kegiatan yang hasilnya adalah: (i) membuat
tersedianya produk (barang atau jasa) yang dapat memuaskan konsumen dan (ii)
memberikan keuntungan kepada perusahaan yang menawarkan produk tersebut (Joscon
Network, 2002). Definisi yang lebih, katakanlah, formal tentang pemasaran
dikemukakan Kotler, pakar manajemen pemasaran tersohor, yaitu bahwa:
“… pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial di mana baik individu maupun kelompok yang terlibat dalam
proses tersebut memperoleh apa (produk atau jasa) yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk atau
jasa yang bernilai dengan pihak lain” (Kotler,
1997).
Secara lebih rinci, Joscon Network (2002),
menyebutkan bahwa pemasaran melibatkan kegiatan-kegiatan berikut:
- Mencari tahu produk atau jasa apa yang diinginkan pelanggan;
- Memproduksi produk atau jasa yang memiliki karakteristik dan kualitas yang sesuai dengan yang diinginkan pelanggan;
- Menentukan harga produk atau jasa secara tepat;
- Mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan (mengemukakan secara verbal mengapa pelanggan perlu membeli produk atau jasa tersebut); dan
- Menjual dan mengantarkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.
Dari rincian kegiatan di atas, jelas bahwa penjualan (selling)
merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Antara keduanya mempunyai pengertian
yang berbeda. Lebih jauh dari itu, ternyata pemasaran melibatkan pelbagai
kegiatan yang terintegrasi dari mulai penelusuran keinginan (calon) pelanggan
hingga pengantaran produk ke tangan pelanggan.
Produk: Klasifikasi dan Karakteristik
Secara umum produk dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok,
yaitu: (i) produk konsumen (consumer products); dan (ii) produk industri
(industrial products). Dalam modul, pembahasan hanya akan difokuskan
pada produk konsumen. Produk tersebut dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok,
yaitu: (a) produk kebutuhan sehari-hari (convenience products); (b)
produk kebutuhan rumah tangga (shopping products); (c) produk
spesial (specialty products); dan (d) produk yang belum dirasakan
penting manfaatnya (unsought products) (Tull dan Kahle, 1990; Kotler dan
Armstrong, 1996 Kotler, 1997).
1.
Produk
Kebutuhan Harian (Convenience Products)
Yang dimaksud dengan produk kebutuhan
harian adalah barang atau jasa yang biasa dibeli pelanggan dalam frekuensi
tinggi, dalam waktu cepat, dan untuk memperolehnya tidak membutuhkan upaya
terlalu banyak. Karakateristik dari produk yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah konsumen dengan mudah berganti merek karena masyarakat sering memperoleh
informasi baru dari pelbagai media (radio, televisi, koran, dan lain-lain) dan
harganya relatif murah. Contohnya, antara lain, adalah: pasta gigi; shampo;
sabun mandi; minyak rambut; dan sebagainya.
1.
Produk
Belanjaan (Shopping Products)
Produk kelompok ini biasanya dibeli
konsumen setelah mereka membandingkan baik harga, kualitas maupun spesifikasi
lainnya dari pedagang lainnya. Karakteristiknya antara lain, adalah pembeli
sangat mempertimbangkan penampilan fisik produk (physical attributes),
pelayanan purna jual (after sales services), harga (price), gaya
(style), dan tempat penjualan. Contohnya, di antaranya, adalah lemari
pendingin (kulkas), televisi, kompor gas, pendingin udara, dan sebagainya.
2.
Produk
Khusus (Specialty Products)
Produk khusus adalah kelompok produk
yang memiliki karakteristik istimewa atau unik sehingga pelanggan mau
membayarnya dengan harga tinggi dan rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk memperolehnya.
Contohnya adalah mobil mewah (Roll-Royce, Maserrati, Porche,
dan lain-lain), barang antik, dan sebagainya.
3.
Produk
Tidak Dicari (Unsought Products)
Kelompok produk adalah produk yang
keberadaannya dan juga kemanfaatannya tidak banyak diketahui oleh konsumen.
Konsumen biasanya tidak pernah menyadari bahwa mereka memerlukannya dan
karenanya tidak banyak yang berpikir untuk membeli produk kelompok ini. Contoh
klasik dari kelompok produk ini adalah asuransi (jiwa dan yang lainnya) dan
kapling untuk kuburan.
Kotler dan Armstrong (1996) dan Kotler
(1997) membagi penyusunan strategi pemasaran suatu produk ke dalam beberapa
langkah. Langkah-langkah dimaksud adalah: (i) diferensiasi; (ii) penentuan
posisi penawaran pasar; (iii) pengembangan produk baru; dan (iv) pengelolaan
strategi siklus hidup produk. Langkah pertama, yakni diferensiasi,
terdiri dari 5 (lima) jenis, yaitu: (a) diferensiasi produk; (b) diferensiasi
pelayanan; (c) diferensiasi personil; (d) diferensiasi saluran; dan (e) diferensiasi
citra. Langkah kedua, penentuan posisi penawaran pasar, difokuskan pada
dua hal pokok, yaitu: (a) tingkat perbedaan (dari produk) yang akan dipromosikan;
dan (b) jenis perbedaan yang akan dipromosikan. Langkah ketiga, pengembangan
produk baru, dibagi ke dalam 9 (sembilan) tahapan, yaitu: (a) pemunculan
gagasan; (b) penyaringan gagasan; (c) pengembangan dan pengujian konsep: (d) pengembangan
strategi pemasaran; (e) analisis bisnis; (f) pengembangan produk; (g) pengujian
pasar; dan (h) komersialisasi. Langkah keempat, pengelolaan strategi
siklus hidup, didasarkan kepada keempat tahapan siklus hidup produk, yakni: (a)
tahap perkenalan; (b) tahap petumbuhan; (c) tahap kedewasaan; dan (d) tahap
penurunan.
Perusahaan yang bergerak dalam produk
(barang atau jasa) yang berkaitan dengan teknologi informasi di Indonesia
umumnya, kalau tidak dikatakan seluruhnya, hanya berperan sebagai penjual dan
pemberi layanan (jasa). Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat
dikategorikan ke dalam kelompok usaha perdagangan dan jasa. Oleh karena itu,
strategi pemasaran yang cocok untuk perusahaan demikian adalah diferensiasi,
khususnya butir kedua (diferensiasi pelayanan), ketiga (diferensiasi
personil), dan ketiga (diferensiasi saluran).
Tujuan Pemasaran (Marketing
Objective)
Dalam komponen ini, kita diharuskan untuk memaparkan
tujuan pemasarannperusahaan kita, antara lain, seperti meningkatkan kesadaran
(akan keberadaan) produk (barang) dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan di kalangan
khalayak atau pasar sasaran.
Strategi Pemasaran (Marketing
Strategy)
Setelah memaparkan secara rinci tujuan pemasaran, kita,
dalam komponen ini diminta untuk memaparkan secara rinci tentang strategi
pemasaran perusahaan. Di sinilah rencana bagaimana mencapai tujuan pemasaran persusahaan
disusun. Komponen ini pada dasarnya merupakan inti dari rencana pemasaran
perusahaan kita. Isi di dalamnya meliputi ke-empat factor bauran pemasaran atau
marketing mix atau lebih populer disebut sebagai 4Ps, yaitu: product (barang
atau jasa); price (harga); promotion (promosi); dan place atau
distribution (distribusi).
- Product. Deskripsi lengkap tentang barang dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan kita dipaparkan di dalam komponen ini. Deskripsi tersebut, antara lain, meliputi fitur (feature) dan kegunaan (benefit) dari barang dan/atau jasa yang ditawarkan
- Price. Deskripsikan dalam bagian ini pula strategi penentuan (pricing strategy) harga barang dan/atau jasa yang ditawarkan dan kebijakan atau sistem pembayarannya (payment policies);
- Promotion. Paparkan secara rinci alat-alat atau media promosi yang akan digunakan perusahaan kita atau taktik yang akan diterapkan dalam merealisasikan rencana promosi (promotion plan) dalam rangka mewujudkan tujuan pemasaran perusahaan; dan
- Place. Di sini kita diminta untuk mendeskripsikan secara rinci bagaimana dan di mana produk perusahaan akan ditempatkan (didistribusikan) sehingga pelanggan mudah mengaksesnya. Kita juga perlu untuk memaparkan bagaimana perusahaan akan menjualnya atau metode distribusi dan penjualan apa yang akan diterapkan perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Joscon
Networks (2002). How To Develop Your Marketing Plan: A Forty Part Workshop.
http://linzl.net/biz/mkpl.html.
Kotler, P.
and G. Armstrong (1998). Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1 (Edisi Bahasa
Indonesia dari
Principles of Marketing 7e). PT Prenhalindo, Jakarta.
Kotler, P.
and G. Armstrong (1998). Dasar-dasar Pemasaran Jilid 2 (Edisi Bahasa
Indonesia dari Principles
of Marketing 7e). PT Prenhalindo, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar