Manajemen
Manajemen
berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere
yang berarti melakukan. Kata-kata itu kemudian digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Manegere diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
dalam bentuk kata kerja to manage,
dengan kata benda management, dan meneger untuk orang yang melakukan
kegiatan menajemen. Akhirnya, Management diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal.
Jadi, dapat disimpulkan definisi manajemen ialah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran
organisasi yang sudah ditetapkan.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
sasaran organisasi.
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak). Perhatikanlah Gambar.
1. Manajemen lini pertama (first-line
management),
dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer
kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle
management)
mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan
manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer
pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum
dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief
Financial Officer).
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh seorang manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
- Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
- Pengawasan, Pengendalian (controlling) adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. Dalam melaksanakan kegiatan controlling, atasan mengadakan pemeriksaan, mencocokan, serta mengusahakan agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta tujuan yang dicapai.
Keempat fungsi
manajemen tersebut dalam manajemen modern tidak berjalan linear, namun spiral.
Hal ini memungkinkan organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti
pada satu tahap. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa siklus manajemen yang
dilakukan oleh suatu organisasi adalah merencanakan, mengorganisasi staf dan
sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan
(pengawasan) jalannya pekerjaan. Di dalam tahapan pengendalian dilakukan
evaluasi untuk memperoleh umpan balik (feed back) untuk dasar
perencanaan selanjutnya, atau untuk perencanaan kembali (replanning). Demikian
seterusnya sehingga kegiatan fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan suatu
siklus spiral.
Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan
pemberian pengaruh pada kegitan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan tugasnya.
Sifat-sifat
Kepemimpinan (Keith Davis):
- Kecerdasan
- Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
- Motivasi diri dan dorongan berprestasi
- Sikap-sikap hubungan manusiawi
Fungsi-fungsi
Kepemimpinan
- Task related, yang berhubungan dengan tugas yang menyangkut pemberian saran informasi dan pendapat.
- Group Mainttenance, yang berhubungan dengan fungsi pemeliharaan kelompok berjalan lebih lancar.
Gaya-Gaya
Kepemimpinan
- Task Oriented, mengarahkan bawahan dan mengawasi secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkannya.
- Employee Oriented, Lebih memperhatikan dan memotivasi bawahan dan memberikan kesempatan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.
Menurut Rivai (2007), gaya kepemimpinan adalah sekumpulan
ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi
tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku
dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Pembagian
gaya kepemimpinan berdasarkan Beck dan Yeager yang dikutip dalam Moeljono
(2003) adalah:
- Telling (directing/structuring), yaitu
seorang pemimpin yang senang mengambil keputusan sendiri dengan memberikan
instruksi yang jelas dan mengawasinya secara ketat serta memberi peniaian
kepada mereka yang tidak melaksanakannya sesuai dengan yang diharapkan.
- Selling (coaching), yaitu seorang
pemimpin yang mau melibatkan bawahan dalam pembuatan keputusan. Pemimpin
bersedia membagi persoalan dengan bawahannya, dan sebaliknya persoalan
dari bawahan selalu didengarkan serta memberikan pengarahan mengenai apa
yang seharusnya dikerjakan.
- Participating (developing/encouraging), salah
satu ciri dari kepemimpinan ini adalah adanya kesediaan dari pemimpin
untuk memberikan kesempatan bawahan agar dapat berkembang dan bertanggung
jawab serta memberikan dukungan yang sepenuhnya mengenai apa yang mereka
perlukan.
- Delegating, yaitu pemimpin memberikan
banyak tanggung jawab kepada bawahan dan memberikan kesempatan kepada
mereka untuk memutuskan persoalan.
Tipe-tipe
Pemimpin
- Otoriter, Kepemimpinan tipe ini kepemimpinannya adalah hak dia. Biasanya pemimpin yang termasuk golongan ini ialah pemilik perusahaan.
- Demokrat, Pemimpin yang bersifat demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Seorang pemimpin yang demokratis selalu berunding dengan bawahannya sebelum mengambil suatu keputusan.
- Paternal, Pemimpin yang bersifat kebapakan pada dasarnya hampir mendekati sifat otokrat, walaupun sang pemimpin/penguasa berusaha menganggap bawahan seperti seorang ayah terhadap anaknya.
- Personal, Tipe personal atau pribadi biasanya ditemui pada perusahaan kecil ketika kontak antara pucuk pimpinan dan bawahannya lebih sering terjadi bila dibandingkan dengan perusahaan yang besar. Kontak atau hubungan pribadi antara sang pemimpin dan yang dipimpin sering sangat menolong dalam kelancaran jalannya perusahaan.
- Nonpersonal, Suatu pimpinan nonpersonal, jika ada kepemimpinan tersebut dilakukan melalui instruksi, sumpah atau janji. Jadi, hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin hanyalah melalui instruksi atau sumpah saja.
- Interaksi, Pemimpin tipe ini ialah pemimpin yang terjadi pada kelompok-kelompok yang menuju satu tujuan khusus.
Perencanaan
adalah proses
penentuan tujuan, penerjemahan ke dalam strategi, kebijaksanaan dan program organisasi. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif
sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih
cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Ada
4 Tahap dasar perencanaan
- Pengamatan situasi, Penyelidikan yang lengkap mempunyai tiga aspek : mendefinisikan masalah, mendiagnosis dan menentukan tujuan.
- Kembangkan alternatif, biasanya manajer menggunakan cara brainstorming (suatu teknik pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, individu di dalamnya mencoba meningkatkan kreativitas dengan cara mengajukan alternatif secara spontan tanpa memperhatikan kenyataan atau tradisi).
- Mengevaluasi alternatif dan memilih yang terbaik.
- Mengimplementasikan keputusan dan memonitor hasil.
Ada
2 tipe perencanaan :
- Strategic Plan (rencana strategis), didesain oleh manajer tingkat tinggi dan menentukan sasaran secara luas untuk organisasi.
- Operational Plan (rencana operasional), berisi rencana terperinci untuk melaksanakan atau mengimplementasikan rencana strategis dalam kegiatan sehari-hari perusahaan.
Menurut waktunya,
ada 2 jenis perencanaan :
- Single-use Plan (rencana sekali pakai), Tindakan terinci yang digunakan sekali atau hanya kadang-kadang untuk memecahkan masalah yang tidak muncul berulang kali.
- Standing Plan (Rencana berkelanjutan), Seperangkat keputusan yang telah ditetapkan, dipergunakan oleh manajer untuk menangani aktivitas organisasi; tipe utamanya adalah kebijakan, prosedur dan peraturan.
Manfaat Perencanaan
Perencanaan
memiliki urgensi yang sangat bermanfaat dalam hal antara lain;
- Standar pelaksanaan dan pengawasan
- Pemilihan berbagai alternatif terbaik
- Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
- Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
- Membantu manager menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
- Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
- Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
Manfaat yang lain dari
perencanaan adalah;
- Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai
- Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
- Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakan sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan.
- Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan
- Memberikan batas wewenang dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana
- Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini.
- Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal
- Menghindari pemborosan
Jenis Perencanaan dalam
Organisasi
Kegiatan
perencanaan memiliki ruang lingkup yang sangat luas terkait demensi waktu,
spasial, dan tingkatan dan teknis perencanaannya. Namun demikian ketiga demensi
tersebut saling kait-terkait dan beriteraksi. Masing-masing demensi tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dari demensi waktu
1. Perencanaan dari demensi waktu
Dari demensi waktu perencanaan
mencakup;
a. Perencanaan jangka panjang (long term
planning) berjangka 10 tahun keatas, bersifat prospektif, idealis
dan belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kualitatif.
b. Perencanaan jangka menengah (medium
term planning)
berjangka 3 sampai 8 tahun, merupakan penjabaran dan uraian rencana jangka panjang.
Sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyksikan secara kuantitatif, meski
masih bersifat umum.
c. Perencanaan jangka pendek (sort term
planning)
berjangka 1 tahunan disebut juga perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) atau perencanaan
operasional tahuanan (annual opperasional
planning.
2. Perencaan dari demensi spasial
2. Perencaan dari demensi spasial
Perencanaan ini terkait dengan ruang
dan batas wilayah yang dikenal dengan perencanaan nasional (berskala nasional),
regional (berskala daerah atau wilayah), perencanaan tata ruang dan tata tanah
(pemanfaatan fungsi kawasan tertentu).
3. Perencanaan
dari demensi tingkatan teknis perencanaan
Dalam demensi ini kita mengenal
istilah (a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d) perencaan
kawasan dan (e) perencaan proyek. Perencaan makro meliputi peningkatan
pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan masyarakat, ekspor
impor, pajak, perbankan, dan sebagainya. Perencanaan mikro disusun dan disesuaikan
dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan
kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan
kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang
dapat menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa.
4. Perencanaan
demensi jenis
Menurut Anen (2000) sebagaimana
dikutip Syaiful sagala meliputi ; (a) Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning),
(b) perencanaan dari bawah ke atas (botton up planning), (c) perencanaan
menyerong kesamping (diagonal planning), dibuat oleh pejabat bersama dengan
pejabat bawah diluar struktur (d) perencanaan mendatar (horizontal planning),
yaitu perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel (e) perencanaan
menggelinding (rolling planning) berkelanjutan mulai rencana jangka pendek,menengah
dan panjang.(f) perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down
and button up planning), untuk mengakomodasi kepentingan pusat dengan
wilayah atau daerah.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
- Ginintasi, Rahayu. (2009). Kepemimpinan. Jakarta: Perpustakaan UPI
- Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
- Purnastati,
Lorena dan Mustikawati, RR Indah. (2006) Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XII.
Yogyakarta: Grasindo
- http://repository.ipb.ac.id
- http://blog.unsri.ac.id/download/11540.pdf
- http://www.manajemenn.web.id
New Zealand Casino Site 2021: Review, Bonus & Facts
BalasHapusThe luckyclub.live New Zealand Casino 2021 Bonus, Promotions, and Details. Our NZ casino site review covers the newest casino sites, welcome bonus, casino bonuses, and promotions
MEGA MEGA MULTI-WALKING PLATINUM - Dr.MCD
BalasHapusMEGA MULTI-WALKING PLATINUM 영천 출장마사지 is an immersive virtual reality (VR) 이천 출장마사지 video game which 안양 출장마사지 incorporates elements from Marvel 서울특별 출장마사지 Comics' 군포 출장마사지 superhero team