TES MBTI
Tujuan utama tes psikologi adalah memahami pribadi secara obyektif. Disebut
obyektif karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tersebut,
akan mengacu pada suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi
tertentu.
MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi, mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk mengenali rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi. MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh orientasi kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.
Sejarah Ddan Landasasan Teori Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka cocok menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?
Perbedaan Tes MBTI dengan Tes Inventori yang lain
MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi, mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk mengenali rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi. MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh orientasi kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.
Sejarah Ddan Landasasan Teori Tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka cocok menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?
Perbedaan Tes MBTI dengan Tes Inventori yang lain
MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
- Dirancang
untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti untuk
memahami MBTI.
- Berdasarkan
teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian akan
mengantar penjelasan tentang 16 tipe karakteristik kepribadian.
- Deskripsi
tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
- Skala
ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang
selalu ada di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan
dalam hidup sehari-hari.
Tujuan Tes MBTI
Tujuan MBTI adalah untuk mengungkap kepribadian: arah, minat, kecakapan, kemampuan, gaya kerja, ataupun gaya komunikasi.
Aplikasi praktis tes MBTI adalah:
Tujuan MBTI adalah untuk mengungkap kepribadian: arah, minat, kecakapan, kemampuan, gaya kerja, ataupun gaya komunikasi.
Aplikasi praktis tes MBTI adalah:
- Memahami
diri sendiri
- Memahami
orang lain
- Menghargai
perbedaan
- Pengembangan
diri
- Memilih
karir
- Team
building
- Penyelesaian
konflik
- Memperbaiki
komunikasi
MBTI tidak Mengukur:
- Gangguan
kejiwaan
- Abnormalitas
- Emosi
- Trauma
- Daya
Belajar
- Tingkat
kedewasaan
- Penyakit
- Intelegensia
MBTI Mengukur Preferensi
- Bagian
keberadaan kita
- Tidak
ada benar salah
- Tidak
ada kurang – lebih baik
Aspek-Aspek Atau Dimensi-Dimensi yang di Ungkap Tes
MBTI
MBTI adalah peta psikologis yang bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis), yaitu:
MBTI adalah peta psikologis yang bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis), yaitu:
- Extrovert
(E) vs. Introvert (I). Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka
bergaul, menyenangi interaksi sosial dengan orang lain, dan berfokus pada
the world outside the self. Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang
senang menyendiri, reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak
orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan aktivitas yang tidak banyak
menutut interaksi semisal membaca, menulis, dan berpikir secara
imajinatif.
- Sensing
(S) vs. Intuitive (N). Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana
seseorang memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar
pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat data apa adanya.
Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data
dengan melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang
bisa terjadi. Intutive adalah abstract thinkers.
- Thinking
(T) vs. Feeling (F). Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana
orang berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu
menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta
nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
- Judging
(J) vs. Perceiving (P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat
derajat fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental
(atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu
bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan
bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe
perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak
secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Dalam MBTI, ada 4 dikotomi mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku
seseorang, diantaranya:
- Bagaimana/dari
mana seseorang memperoleh energi; apakah dari luar diri (extravert/E),
atau dari dalam diri (introvert/I).
- Bagaimana
seseorang mendapatkan informasi; apakah melalui panca indra (sensing/S)
atau imajinasi (intuiting/N),
- Bagaimana
seseorang membuat keputusan; apakah berdasarkan pemikiran (thinking/T)
atau perasaan (feeling/F),
- Bagaimana
orientasi kehidupan seseorang; apakah dengan menilai (judging/J) atau
dengan memahami (perceiving/P).
Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah
pertanyaan yang pada intinya akan mengarahkan kita pada sisi mana kita berada
untuk keempat dimensi di atas. Untuk dimensi Extrovert (E) vs. Introvert (I)
misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi E atau I. Demikian juga untuk
dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka kemungkinan kombinasinya
menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Silahkan lihat dibawah tipe
keperibadian pada bagian interpreasi alat tes MBTI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar