Struktur Kognisi itu apa sih? Nah.. sebelumnya disini saya akan membahas apa itu struktur kognisi.. kita mulai dari pengertiannya dulu ya guys.. Kita bahas satu-satu dulu ya biar ga pusing.. hehehe..
A. Struktur
Kognisi
Menurut seorang tokoh yang bernama Ausabel ia mengemukakan bahwa
struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa
struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan.Struktur kognitif seseorang
tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari
lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu
stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau
pengetahuanpun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang
inilah yang mungkin menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi
dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga
struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang.
Struktur merupakan cara sesuatu disususn atau dibangun, yang disusun dengan pola tertentu, sedangkan kognitif, menurut Livingstone, kognitif adalah kemampuan berpikir dimana yang menjadi objek berpikirnya terjadi pada diri sendiri. Segala sesuatu tentang pengetahuan, kesadaran, kontrol yang dihasilkan dari proses berpikit yang terjadi pada diri sendiri.
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasioanal yang dimiliki oleh orang lain. oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwyjudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasioanal yang dimiliki oleh orang lain. oleh sebab itu kognitif berbeda dengan teori behavioristik yang lebih menekankan pada aspek kemampuan perilaku yang diwyjudkan dengan cara kemampuan merespon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya. Pandangan kognitif dalam bidang informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia. Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia.
Proses kognitif areanya sangat luas (proses berpikir, intelegensi,
pengetahuan umum dan lain-lain). Disini kita hanya akan membahas antara
intelegensi dan emosi. Intelegensi emosional adalah suatu kemampuan
mengidentifikasi emosi yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain dengan
akurat, kemampuan mengekspresikan emosi dengan tepat, dan kemampuan mengatur
emosi pada diri sendiri dan orang lain. Orang yang memiliki intelegensi
emosional (EQ) yang tinggi mampu menggunakan emosi mereka untuk meningkatkan
motivasi mereka, menstimulasi pemikiran yang kreatif, dan mengembangkan empati
terhadap orang lain. Orang-orang yang memiliki intelegensi emosi yang kurang
baik akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi emosi pada diri mereka
sendiri.
Beberapa orang memiliki argumen bahwa intelegensi emosional bukanlah
kemampuan kognitif yang spesial, melainkan kumpulan karakteristik-karakteristik
kepribadian, seperti empati dan ekstroversi. Terlepas dari kontroversi yang
ada, pengembangan konsep intelegensi merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi
kita semua. Pengembangan tersebut memaksa kita berpikir kritis mengenai makna
intelegensi dan memaksa kita mempertimbangkan beragam jenis “intelegensi” yang
membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pendekatan kognitif juga
membantu penyusuran berbagai strategi pembelajaran anak-anak yang mampu secara
efektif meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan
pekerjaan rumah dan menjalani ujian. Sebagai contoh, anak-anak diajari
menggunakan waktu dengan bijak sehingga tidak menunda-nunda dan mampu
membedakan persiapan untuk ujian pilihan ganda dengan ujian essai. Yang paling
penting, berbagai pendekatan baru dalam menjelaskan intelegensi telah menghapus
set mental yang keliru, yang menganggap intelegensi yang diukur oleh tes IQ
satu-satunya variabel yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam
kehidupannya. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi struktur kognitif, antara
lain yaitu: Berdasarkan kedewasaan dan perkembangan individu; Sifat belajar
yang lebih bermakna dari pengalaman yang terintegrasi; dan Ketepatan dalam
mentransformasi informasi stimulus dan pengalaman melalui fungsi kognisinya.
Jean Piaget menyebut bahwa struktur kognitif ini sebagai skemata (Schemas), yaitu kumpulan dari
skema-skema (dalam Sutarno,
2009). Seseorang individu dapat mengikat, memahami, dan
memberikan respons terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini.
Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Dengan demikian seorang individu yang lebih
dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dibandingkan ketika ia
masih kecil. Piaget memakai istilah scheme
secara interchangeably dengan istilah
struktur. Scheme adalah pola tingkah
laku yang dapat diulang. Scheme
berhubungan dengan:
- Refleks-refleks pembawaan ; misalnya bernapas,
makan, minum,
- Scheme mental ; misalnya scheme of
classification, scheme of operation (pola tingkah laku yang masih
sukar diamati seperti sikap, pola tingkah laku yang dapat diamati.
Jika schemas atau pola yang
sudah dimiliki anak mampu menjelaskan hal-hal yang dirasakan anak dari
lingkungannya, kondisi ini dinamakan keadaan ekuilibrium (equilibrium), namun ketika anak menghadapi situasi baru yang tidak
bisa dijelaskan dengan pola-pola yang ada, anak mengalami sensasi
disekuilibrium (disequilibrium) yaitu
kondisi yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh karena masih terbatasnya skema
pada anak-anak: seorang anak yang baru pertama kali melihat buaya ia
menyebutnya sebagai cecak besar, karena ia baru memiliki konsep cecak yang
sering dilihat dirumahnya. Ia memiliki konsep cecak dalam skemanya dan ketika
ia melihat buaya untuk pertama kalinya, konsep cecaklah yang paling dekat
dengan stimulus. Peristiwa ini pun bisa terjadi pada orang dewasa. Hal ini terjadi
karena kurangnya perbendaharaan kata atau dalam kehidupan sehari-harinya konsep
tersebut jarang ditemui. Misalnya: seringkali orang menyebut kuda laut itu
sebagai singa laut, padahal kedua binatang itu jauh berbeda cara hidupnya,
lingkungan kehidupan, maupun bentuk tubuhnya dengan kuda ataupun singa.
Asosiasi tersebut hanya berdasarkan sebagian bentuk tubuhnya yang hampir sama.
Perkembangan skemata ini berlangsung terus-menerus melalui adaptasi dengan
lingkungannya. Skemata tersebut membentuk suatu pola penalaran tertentu dalam
pikiran anak. Makin baik kualitas skema ini, makin baik pulalah pola penalaran
dan tingkat intelegensi anak itu.
B. Pengenalan Arsitektur Komputer
Ini adalah penjelasan mengenai komponen komputer, serta
tentang organisasi komputer. Telah dideskripsikan fungsi dan desain berbagai
unit komputer digital yang menyimpan dan mengolah informasi. Berkaitan dengan
unit komputer yang menerima informasi dari sumber eksternal dan mengirimkan
hasil terkomputasi ke destinasi eksternal. Kebanyakan materi yang dibahas
disini ditujukan untuk hardware komputer dan arsitektur komputer. Hardware
komputer terdiri dari sirkuit elektronik, display, media penyimpanan magnetik
dan optik, perangkat elektromekanik, dan fasilitas komunikasi. Arsitektur komputer
meliputi spesifikasi sekumpulan instruksi dan unit hardware yang melaksanakan
instruksi tersebut. Disini dibahas pula banyak aspek pemrograman dan komponen
software dalam sistem komputer. Sangatlah penting mempertimbangkan aspek
hardware dan software pada desain berbagai komponen komputer guna mencapai
pemahaman yang baik pada suatu sistem komputer. Memperkenalkan sejumlah konsep
hardware dan software, menampilkan beberapa istilah umum, dan memberikan
pandangan umum tentang aspek dasar subjek tersebut (dalam Nursyamsi, 2010).
Kelebihan dan kekurangan dari struktur
kognisi yaitu :
A.
Kelebihan
:
- Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas,
- Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar,
- Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
- Membutuhkan waktu yang cukup lama
A.
Kelebihan:
1. Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu.
2. Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user).
3. Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4. Menggunakan teknologi time
sharring.
5. Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga
Operations Per Second).
B.
Kekurangan:
1.
Ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
2.
Harganya sangat mahal.
3.
Interface dengan pengguna masih
menggunakan teks.
4.
Kerjanya sangat lama.
5.
Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.
Jadi, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
kalau struktur kognitif manusia itu proses berpikir yang terjadi pada diri
sendiri, jadi manusia memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri.
Sedangkan kalau arsitektur komputer itu yang menciptakan adalah manusia,
manusia yang membuat program, manusia yang membuat pola dari sistem komputer
itu. Jika disatukan, maka akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik yang
sangat menguntungkan. Dijelaskan juga bahwa, pandangan kognitif dalam bidang
informasi dianggap berbeda dari pandangan kognitif tentang kerja otak manusia.
Dalam konteks informasi, pandangan kognitif menekankan pada pengembangan model
pemrosesan informasi dalam kerja otak dan kesadaran manusia. Sedangkan
arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan
sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras
untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional,
kinerja, dan target biayanya. Struktur kognisi manusia merupakan bagian atau
komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan
berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk
suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi
seorang manusia.
DAFTAR PUSTAKA:
- Anonim. (2011). Hubungan antara
emosi dan motivasi. diakses dari http://www.psychologymania.com/2011/07/hubungan-antara-emosi-motivasi-dan.html.
Diakses pada 30 September 2014.
- Anonim. (2012). Analisa perbedaan
struktur kognisi manusia dan arsitektur computer. Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer/.
Diakses pada 01 Oktober 2014.
- Anonim. (2012). Analisa perbedaan
struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer serta kelebihan dan kelemahanya.
Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer-serta-kelebihan-dan-kelemahanya/.
Diakses pada 01 Oktober 2014.
- Sutarno, M. (2009). Teori perkembangan kognisi jean piaget. Diakses dari http://physicsmaster.orgfree.com/Artikel%20Ilmiah%202.html. Diakses pada 30 September 2014.
- Nursyamsi, J. (2010). Arsitektur komputer. Diakses dari http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30853/MSIM2+Arsitektur+komputer.pdf. Diakses pada 01 Oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar