Data merupakan fakta
mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan
sebagainya yang dapat dicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data
dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database).
Model Data Hirarki
Dalam model ini, data disusun menurut struktur
pohon yang merupakan bentuk lain dari abstraksi data untuk basis data akademi.
Pada puncak hirarki diesbut dengan akar (root).
Tiap entitas tingkat atas (parent)
mempunyai satu atau lebih sub-entitas (children)
sehingga setiap entitas hanya boleh mempunyai satu induk, tetapi dapat
mempunyai banyak anak.
Pada mode data hirarki, hubungan antar entitas
dinyatakan dalam satu-banyak (one to
many) atau satu-satu (one to one).
Dalam satu Universitas terdapat banyak Fakultas dan setiap Fakultas terdapat
banyak Dosen atau banyak Mahasiswa, dan seterusnya. Tanda panah menunjukkan
derajat keterhubungan “banyak”.
Untuk menampilkan semua mata kuliah pada
Fakultas tertentu harus dilakukan dalam dua tahap. Yang pertama adalah
menampilkan rekaman semua Dosen yang mengajar di Fakultas tersebut, kemudian
baru mata kuliah yang dipegang oleh para Dosen. Dalam hal ini penampilan data terlihat
kurang efisien, sebab menggunakan entitas perantara (dosen) yang harus
ditampilkan juga. Dikarenakan kunci data yang digunakan untuk menghubungkan
antar entitas diberi kode dalam struktur data, maka untuk jumlah entitas
perantara yang sedikit masih dapat dikatakan efisien.
Hirarki Data
Data
diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record),
dan berkas (file). Definisi dari ketiganya adalah sebagai berikut:
- Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, Nama, Alamat, Telepon atau Jenis Kelamin.
- Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel.
- Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.
Media Penyimpanan:
peralatan fisik yang menyimpan representasi data.
Media Penyimpan
Sekunder: media yang digunakan untuk menyimpan data diluar main memori pada
komputer
Media
penyimpanan sekunder terbagi menjadi 2 golongan :
1. Penyimpan primer: kecepatan akses tinggi, kapasitas lebih kecil,
berharga mahal (Internal storage).
2. Penyimpan sekunder: memiliki kecepatan akses rendah, memiliki kapasitas
besar dan berharga lebih murah (Eksternal
storage). sementara waktu sebelum disalurkan ke alat-alat output.
Primary storage / Primary memory terdiri atas 2
bagian :
1. RAM (Random Access Memory);
Bagian dari main
memory yang dapat kita isi dengan data atau program dari disket atau sumber
lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja di
dalam memori. RAM bersifat volatile.
2. ROM (Read Only Memory);
Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM
dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi
program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus. Misal : diisi
penterjemah (intrepreter) bahasa BASIC. Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori
yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat. ROM bersifat non volatile.
Secondary memory / Auxiilliiary memory
Memori dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya
dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan
data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat
tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat
tersebut dinamakan Secondary Memory (Auxiliary
Memory) atau backing storage.
Jenis Secondary Storage :
1. Serial / Sequential Access
Storage Device (SASD);
Penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang
terdiri dari satu catatan mengikuti ke catatan lain ke urutan tertentu. Contoh: Magnetic tape, punched card, punched paper
tape.
2. Direct Access Storage Device
(DASD);
Cara mengorganisasikan data yang memungkinkan semua
catatan ditulis dan dibaca tanpa pencarian secara berurutan atau secara acak. Contoh: Magnetic disk, floopy disk, mass storage.
Pemerosesan Data
1.
System Real Time
Salah satu bentuk sistem operasi untuk keperluan
khusus adalah sistem real time.
Sistem real time digunakan bila
terdapat kebutuhan ketepatan waktu pada operasi prosessor atau aliran data
sehingga sering digunakan untuk perangkat control pada suatu aplikasi seperti
mengontrol percobaan keilmuan, sistem medical
imaging, sistem control industri dan beberapa sistem display. Pada sistem real
time harus didefinisikan batasan waktu yang tetap. Pemrosesan harus
dikerjakan dalam waktu tertentu atau sistem akan gagal. Sebagai contoh, jika
lengan robot tidak diinstruksikan untuk berhenti segera maka dapat merusak
robot tersebut.
Terdapat dua bentuk sistem real time. Sistem hard real
time menjamin tugas kritis diselesaikan tepat waktu. Pada sistem ini
penyimpan sekunder terbatas atau tidak digunakan, data langsung dikirim ke
memory atau read-only memory (ROM)
dalam waktu singkat. Pada sistem hard
real time terjadi konflik pada sistem time
sharing dan tidak didukung oleh sistem operasi tujuan umum. Bentuk lainnya
adalah soft real time dimana tugas
kritis mendapatkan prioritas lebih tinggi dari tugas lain dan setelah satu task
selesai maka task berprioritas ini akan diselesaikan. Sistem ini terbatas pada
industri pengontrol robot. Sangat berguna pada aplikasi multimedia dan virtual rality yang membutuhkan fitur
sistem operasi tertentu.
2.
Pemerosesan Batch
Proses pembaruan secara periodik atas data yang disimpan tentang
sutnber daya dan pelaku yang terlibat, dinamakan proses batch; proses pembaruan yang dilakukan secara langsung setelah
terjadinya transaksi, dinamakan proses on-line
atau real-time. Batch
processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut
batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut
terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan diproses.
Proses batch adalah metode warisan yang terus dipergunakan untuk beberapa aplikasi, seperti penggajian, yang memang dilakukan setiap periode tertentu saja. Kelemahan yang nyata terlihat dari proses batch ini adalah data yang terakhir dan akurat hanya setelah proses pembaruan secara batch.
Proses batch adalah metode warisan yang terus dipergunakan untuk beberapa aplikasi, seperti penggajian, yang memang dilakukan setiap periode tertentu saja. Kelemahan yang nyata terlihat dari proses batch ini adalah data yang terakhir dan akurat hanya setelah proses pembaruan secara batch.
Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang beralih ke proses on-line,
real-time untuk sebagian besar aplikasinya. Entry data secara on-line lebih
akurat daripada proses pembaruan secara batch, karena sistem dapat menolak
entry data yang tidak lengkap atau salah, dan karena data dimasukkan saat
terjadinya transaksi, maka kesalahan dapat dengan mudah diperbaiki. Proses real-time memastikan bahwa informasi
yang disimpan selalu informasi terkini, hingga dapat meningkatkan kegunaan
informasi dalam pengambilan keputusan.
Bahkan, banyak perusahaan yang sekarang mempergunakan proses
on-line, real-time karena keunggulan kompetitif yang ditawarkannya. Sebagai
contoh, beberapa tahun yang lalu Federal Express memperbarui pernyataan misinya
dengan memasukkan kata-kata “Pengendalian yang formal atas tiap paket akan
dipertahankan dengan cara memakai sistem pelacakan dan penelusuran real-time
secara elektronis.” Sistem on-line real-time perusahaan tersebut dapat
memberitahukan dengan tepat lokasi setiap paket dan memperkirakan waktu
kedatangannya. Federal Express juga memberi para pelanggannya software yang
memungkinkan mereka melacak bingkisan mereka sendiri.
3.
Pemerosesan Online
Pemerosesan online adalah sebuah sistem
yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer
induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data
yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus
diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh penggunaan online processing
adalah transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara
individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk
meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia
segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
Pengolahan transaksi
satu per satu, kadang saat terjadinya transaksi, karena pengolahanonline
berorientasi transaksi. Pengolahan online
dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman. Terobosan
teknologi yang memungkinkan pengolahan online
adalah penyimpanan piringan magnetic.
Referensi:
·Dzacko. (2007).
Basis data (database). Diakses dari http://lib.mdp.ac.id/ebook/Karya%20Umum/Diktat_Sistem_Basis_Data.pdf
diakses pada 18 Oktober 2014.