'http://twitter.com/novitriarianty, My name is Novi Tri Arianty. I was born on 07 November 93. I ♥ Purple, pink and green. I ♥ Psikologi and Biopsikologi. Novi Tri Arianty: Renungan

Senin, 21 November 2011

Renungan

Renungan

Ibu adalah sosok perempuan yang  sudah mengandung kita selama  kurang lebih 9 bulan 10 hari. Sosok ibu tiada tandingannya di dunia ini. Bahkan seorang ibu tidak sedikit yang memperjuangkan hidupnya demi anak-anaknya. Tapi mengapa di saat mereka sudah tua harus tinggal di sebuat panti werda, panti jompo? Apakah karena mereka sudah tidak berguna lagi bagi anaknya? Dan apa mereka merepotkan anak-anaknya kelak?
Seperti yang terjadi di sebuah desa terpencil yang mempunyai kebiasaan membuang orang tua mereka di tengah hutan  karena sang anak menganggap bahwa orang tua yang telah menjadi nenek ataupun kakek sangat merepotkan. Seorang pria mengendong ibunya dan berniat meninggalkan ibunya seorang diri dengan maksud agar sang ibu dimakan oleh binatang buas.
Namun hal tersebut sudah diketahui oleh sang ibu karena itu sudah menjadi sebuah tradisi di sebuah desa terpencil. Sang ibupun terlihat sudah pasrah apa yang akan terjadi pada dirinya ketika sang anak satu-satunya yang tega meninggalkan di tenggah hutan sendirian.
Tetapi sang ibu sama sekali tidak mempunyai rasa benci di hatinya kepada anak laki-laki kesayangannya itu. Melainkan ia sudah menyiapkan kue yang nantinya akan ia potong-potong menjadi bagian yang kecil agar sang anak bisa kembali ke rumahnya dengan selamat tanpa tersesat. Dalam kondisi seperti ini sang ibu masih memikirkan keselamatan anaknya bukan memikirkan bagaimana ia bisa kabur menyelamatkan diri dari rencana anaknya tersebut.
Setelah mereka sarapan bersama. Lalu anak laki-lakinya segera menggendong ibunya di belakang pundaknya untuk pergi menuju hutan. Selama di dalam perjalanan sang ibu sibuk memotong-motong roti yang dipersiapkan untuk anaknya agar ia tak tersesat menuju perjalanan pulang ke rumah mereka. Setelah perjalanan yang cukup lama sampailah mereka di tenggah hutan yang lebat sekali dengan pepohonan yang sangat besar.
Lalu segeralah sang anak menurunkan ibunya dari gendongannya dan memohon maaf atas apa yang dilakukan selama ini terhadap ibunya. Termasuk menjelaskan kepada ibunya maksud dan tujuan sang ibu dibawa pergi ke tenggah hutan. Lalu sang ibu memberikan nasihat kepada anaknya  jika kamu kelak mempunyai anak, jagalah anakmu seperti ibu menjagamu. Dan pulanglah kamu nak ke rumah, mumpung matahari belum terbenam. Ibu sudah memberikan petunjuk jalan agar kamu tidak tersesat nantinya. Ikutilah jalan yang ibu beri potongan-potongan kue yang sudah ibu persiapkan selama perjalanan.
Mendengar hal tersebut sang anak langsung mengekuarkan air mata dan langsung memeluk erat tubuh ibunya dan menggendong kembali ibunya yang sudah tua itu untuk kembali tinggal di rumah mereka dan membatalkan niatnya untuk meninggalkan sang ibu di tenggah hutan sendirian. Dan sejak saat itu sang anak mau mengurusi ibunya yang sudah tua renta seperti sang ibu yang telah merawatnya dengan penuh kasih saying tanpa pamrih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar