PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya yang
penting dalam manajemen adalah sumber daya manusia atau human resources.
Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan
manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap
memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Menurut Buchari
Zainun (2001, hal. 17), manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang penting,
bahkan dapat dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber
daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen
itu sendiri.
PENGERTIAN
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering
pula disebut karyawan. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga
dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat
mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri.
Manajemen Sumber Daya Manusia
didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin,
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya Manusia
berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan oleh
manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari manajemen kerja.
Beberapa pengertian tentang
manajemen sumber daya manusia, antara lain:
Manajemen sumber daya manusia
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan,
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi,
dan masyarakat. (Flipo, 1989)
Manajemen sumber daya manusia
adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan
sumber daya manusia oleh organisasi. (French dalam Soekidjo, 1991)
Dari pengertian tersebut dapat
dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan proses pendayagunaan
manusia atau pegawai yang mencakup; penerimaan, penggunaan, pengembangan dan
pemeliharaan sumber daya manusia yang ada.
PROSES
MANAJEMEN SDM
Proses manajemen sumber daya
manusia yang akan dibahas, sebagaimana disampaikan oleh Pigors dan Myers (1961)
yaitu menekankan pada; recruitment (pengadaan), maintenance (pemeliharaan) dan development
(pengembangan).
1.
Pengadaan Sumber Daya Manusia
Recruitment disini diartikan
pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan,
pengumuman, pelamaran, penyaringan sampai dengan pengangkatan dan penempatan.
Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat
merupakan salah satu Materi Pelatihan Manajemen Sumber Daya Manusia upaya dari
pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya penemuan calon dari dalam
organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang
berkualitas. Jadi bisa berupa recruitment from outside dan recruitment from within.
Recruitment from within
merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui
pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi.
Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka
(open competition) yang didasarkan
kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik
promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan
unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan
kepribadian.
Tahapan pemanfaatan SDM ini
sangat memegang peranan penting, dan merupakan tugas utama dari seorang
pimpinan. Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja
secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal, artinya pekerja
dimanfaatkan sebesar-besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan
mempertimbangkan batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak
merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati
kemanfaatannya.
Prinsip pemanfaatan SDM yang
terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan
sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi,
sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihak-pihak lain. Pemanfaatan SDM
dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan
sederhana sampai cara yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari
tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.
2.
Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Pemeliharaan atau maintenance
merupakan tanggung jawab setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan
ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama
dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah
dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang
tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar,
dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak
optimal.
Pemeliharaan SDM pada dasarnya
untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya.
Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian,
mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan,
kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga
diri.
Hal-hal tersebut di atas harus
menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu
diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial,
seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas
kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial seperti ;
kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan
sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi
dan produktitas kerja.
3.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada didalam
suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan
perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya
diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia
ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan
merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan
intelektual dan kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan
calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih
berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah
menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan
ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment,
yang menyangkut tiga aspek, yaitu : (1) analisis organisasi, untuk menjawab
pertanyaan: "Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi
pekerjanya", (2) analisis pekerjaan, dengan pertanyaan: " Apa yang harus
diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya"
dan (3) analisis pribadi, menekankan "Siapa membutuhkan pendidikan dan
pelatihan apa". Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan
gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi
tersebut.
Kinerja atau performance
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang disingkat "ACIEVE" yaitu :
ability (kemampuan pembawaan), capacity (kemampuan yang dapat dikembangkan),
incentive (insentif material dan non-material), environment (lingkungan tempat
kerja), validity (pedoman, petunjuk dan uraian kerja) dan evaluation (umpan
balik hasil kerja). Dari beberapa faktor di atas, yang dapat diintervensi
dengan pendidikan dan pelatihan adalah capasity atau kemampuan pekerja yang
dapat dikembangkan, sedangkan faktor lainnya diluar jangkauan pendidikan dan
pelatihan.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://mfile.narotama.ac.id/files/Umum/JURNAL%20UGM/Manajemen%20Sumber%20Daya%20Manusia.pdf (Diakses tanggal 10 November 2013)
- http://j_widodo.staff.uns.ac.id/files/2009/05/materi-msdm.pdf (Diakses tanggal 10 November 2013)
- http://thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/2011-2-01035-MN%20Bab2001.pdf (Diakses tanggal 10 November 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar