Manfaat Teleconfrence dalam Konseling
1. Pelayanan melalui teleconfrence mudah di akses.
Layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap muka. Ada beberapa jenis layanan teleconferencing. Hal ini sekarang dapat diakses untuk individu di rumah serta bisnis seperti kantor atau perusahaan. Jadi tidak perlu keluar rumah khususnya bagi mereka yang memang sibuk dan tidak memiliki waktu yang banyak. Klien dapat dengan mudah untuk berkonsultasi tanpa harus bertemu dengan psikolog atau konselor. Cukup dengan menggunakan handphone atau bisa juga dengan terlebih dahulu menginstall skype (sebuah program komunikasi dengan teknologi P2P (peer to peer). Program ini merupakan program bebas (dapat diunduh gratis) dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara (voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di berbagai belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya (SkypeOut), menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima pesan suara).
Hanya cukup bermodalkan pulsa serta handphone kita sudah bisa melakukan bimbingan konseling melalui media Skype. Tentunya bisa digunakan kapan saja dan dimana saja. Tanpa harus repot untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi dan membayar konselor. Karena dengan melalui teleconference klien tidak membuang waktu yang seharusnya klien gunakan untuk menuju tempat konselor, terlebih lagi kondisi ibukota yang macet. Kondisi ibukota yang macet juga menyebabkan kelelahan fisik yang bisa berdampak tidak fokusnya klien menceritakan masalahnya kepada konselor karena kemacetan ibu kota cukup menguras waktu, tenaga, juga pikiran.
Dengan Skype, tiga orang dapat berbicara bersama-sama pada satu waktu sementara di lokasi yang berbeda di seluruh negeri. Seringkali, teman dan keluarga menggunakan layanan telekonferensi untuk tetap berhubungan satu sama lain di kota atau di seluruh wilayah. Layanan telekonferensi sangat mudah dan jelas untuk menggunakan bahwa tidak memerlukan keahlian khusus untuk beroperasi. Orang-orang dari seluruh bangsa dan menggunakan telekonferensi video di seluruh dunia untuk bisnis dan sekolah proyek yang terkait termasuk juga dalam bidang konseling. Namun juga memungkinkan mereka jauh lebih berinteraksi sosial. Layanan telekonferensi adalah cara yang fantastis dan hemat untuk berkomunikasi.
Pengertian Teleconference dan
Penggunaannya
Teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telephone atau koneksi jaringan.
Pertemuan tersebut dapat hanya menggunakan suara (audio conference) atau
menggunakan video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi
saling melihat. Dalam konferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang
sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi.
Produk yang mendukung teleconference pertama kali
melalui Internet adalah NetMeeting yang dikeluarkan oleh Microsoft.
Teleconference merupakan sebuah panggilan teleconferensi yaitu suatu metode
pertemuan yang digunakan ketika semua, atau beberapa peserta rapat dalam lokasi
fisik yang berbeda. Setiap peserta dalam sebuah panggilan teleconference
kemungkinan diminta untuk dial-in ke sebuah lokasi sentral, baik yang telah
ditetapkan, konferensi bebas pulsa nomor telepon, atau hanya ke nomor di dalam
bisnis.
Jenis pertemuan teleconference menjadi lebih dan
lebih umum sekarang bahwa telecommuting adalah praktek yang populer, dan juga
di kalangan bisnis dengan berbagai lokasi nasional atau internasional. Pada
saat sekarang ini kembali teknologi memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
berkomunikasi yaitu melalui “Teleconference”. Sebelumnya masyarakat hanya dapat
berbicara atau mendengar suara dari seseorang yang jauh keberadaan secara
langsung melalui pesawat telepon saja.
Tetapi dengan teknologi teleconference ini kita
tidak hanya mendengar suara orang lain yang jauh tempatnya untuk berkomunikasi,
tetapi juga menyajikan gambar secara virtual (menyajikan gambar orang yang kita
ajak untuk berkomunikasi pada saat itu juga), sehingga seolah-olah kita
berhadapan dengan lawan bicara kita, walaupun sebenarnya keberadaan lawan
bicara kita itu jauh dari tempat kita berada (di luar negeri misalnya).
Sebenarnya teknologi virtual ini sedah dikenal di
Indonesia sejak era 90-an dimana pada saat itu Presiden Soeharto masih
berkuasa. Beliau sering mengadakan acara “Tele Wicara” yang disiarkan langsung
oleh TVRI secara rutin tiap bulannya. Dalam acara tersebut Presiden Soeharto
menggunakan media televisi dan telepon (pihak TVRI bekerja sama dengan Telkom)
untuk dapat langsung berbicara dengan rakyat yang ada di belahan lain
nusantara. Presiden Soeharto berada di Jakarta dan rakyat yang diajak berdialog
berada di Kalimantan misalnya. Tetapi dengan media teleconference tersebut
seoalah-olah rakyat berbicara dan bertatap muka secara langsung dengan Presidennya.
Pengertian Konseling
Menurut Prayitno & Erman Anti (1999) Konseling
ialah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
(klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Menurut Gibsons (1981) Konseling adalah hubungan
tolong menolong yang berpusat kepada perkembangan dan pertumbuhan seseorang
individu serta penyesuaian dirinya dan kehendaknya kepada penyelesaian masalah,
juga kehendaknya untuk membuat keputusan terhadap masalah yang dihadapinya.
Menurut Shertzer
& Stone (1974) Konseling adalah interaksi yang terjadi antara dua orang
individu, masing-masing disebut konselor dan klien, terjadi dalam suasana yang
profesional, dilakukan dan dijaga sebagai alat memudahkan perubahan dalam
tingkah laku klien.
Konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam
hubungan seseorang dengan seseorang yaitu individu yang mengalami masalah yang
tak dapat diatasinya dengan seorang petugas professional yang telah memperoleh
latihan dan pengalaman untuk membantu agar klien mampu memecahkan kesulitannya. (Milton
E. Hahn, 1955).
Konseling menurut Richard Nelson-Jones merupakan
proses psikologi yang tidak ada bedanya dengan aktifitas psikoterapi. Dalam hal
ini Richard mencoba menjelaskan bahwatidak ada bukti yang menjelaskan perbedaan
antara aktivitas konseling dengan prosespsikoterapi.
Sedangkan menurut Wikipedia, Konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali
digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian
mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered).
Mengikuti
perkembangan zaman maka dalam melakukan pelayanan atau proses konseling
Bimbingan dan Konseling pun menggunakan sistem teknologi informasi dalam
melakukan proses konselingnya, hal ini digunakan agar mempermudah komunikasi.
(Mugiarso dkk, 2004). Tujuan Konseling menggunakan Teknologi Informasi dalam
hal ini ialah teleconference ke dalam melakukan pelayanannya, yaitu:
1. Easy to use (mudah digunakan)
2. Easy to manage (mudah diatur)
3. Simple (tidak rumit)
4. Dynamic (dinamis)
Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Teleconfrence)
dalam Konseling
Seperti
kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi,
sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk
materi bimbingan konseling ini, karena berbagai alasan. Oleh karena itu peranan
teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut. Aplikasi teknologi
informasi dalam bimbingan konseling adalah memberikan informasi kepada klien
tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh
teknologi informasi itu sendiri,
memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun dapat
meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan
dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas kerja konselor itu sendiri.
Keterampilan
konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu wujud profesionalitas
kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan. Teknologi informasi memiliki
beberapa fungsi dan peranan umum dalam Bimbingan konseling yaitu:
1. Publikasi
Teknologi informasi dimanfaatkan
sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi
informasi mengenai Bimbingan Konseling serta implementasi layanannya.
2. Pelayanan dan Bantuan
Bimbingan konseling dilakukan secara
tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi. Teknologi informasi
dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk menciptakan layanan yang lebih
kreatif dan inovatif, Misalnya penggunaan media power point dan video dalam
melakukan bimbingan kelompok sesuai dengan jenis masalah yang ingin
diselesaikan termasuk didalamnya layanan teleconfrence.
3. Pendidikan
Informasi yang diberikan melalui
sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya. Misalnya layanan BK berbasis
website yang menyajikan beragam tema tentang pengembangan pendidikan karakter.
Adapun fungsi khusus keberadaan
teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling diantaranya adalah sebagai
berikut, yaitu:
a) Mempermudah konselor dalam
menyusun, mencari dan juga mengolah data.
b) Menjaga kerahasiaan suatu data,
karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang
orang dapat mengaksesnya.
c) Membantu individu maupun kelompok
untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam
pelaksanaan konseling.
d) Memberikan kesempatan kepada
individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang
mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik (cyber counseling).
e) Menjadikan teknologi informasi
sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih
teratur dan terstruktur.
Banyak
sekali manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi komputer dalam menunjang
profesionalitas kerja konselor, maka konselor perlu mengetahui potensi apa yang
terkandung pada teknologi komputer. Sesuai dengan kompetensi akademik konselor
disebutkan bahwa seorang konselor professional harus menguasai khasanah
teoritik dan prosedural termasuk teknologi dalam bimbingan dan konseling.
Walaupun kegiatan konseling dilakukan dengan jarak jauh namun kerahasian
konseling harus tetap terjaga dengan berpedoman pada Pernyataan APA Layanan
oleh Telepon, Telekonferensi, dan Internet.
Layanan
bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap muka. Terdapat
layanan yang lebih mudah yaitu dengan cyber counseling yang memungkinkan
konseli tidak merasa malu/canggung yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja.
Pemanfaatkan teknologi informasi di zaman kekinian menjadi sangat relevan
ketika diterapkan dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, hal
ini diharapkan menjadi efektif untuk membantu individu dalam perkembangannya
secara optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman tanpa tergerus oleh
pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.
Manfaat Teleconfrence dalam Konseling
Pelayanan melalui teleconfrence
mudah di akses.
Layanan
bimbingan dan konseling tidak selalu face to face atau tatap muka. Ada beberapa
jenis layanan teleconferencing. Hal ini sekarang dapat diakses untuk individu
di rumah serta bisnis seperti kantor atau perusahaan. Jadi tidak perlu keluar
rumah khususnya bagi mereka yang memang sibuk dan tidak memiliki waktu yang
banyak. Klien dapat dengan mudah untuk berkonsultasi tanpa harus bertemu dengan
psikolog atau konselor. Cukup dengan menggunakan handphone atau bisa juga
dengan terlebih dahulu menginstall skype (sebuah program komunikasi dengan
teknologi P2P (peer to peer). Program ini merupakan program bebas (dapat
diunduh gratis) dan dibuat dengan tujuan penyediaan sarana komunikasi suara
(voice) berkualitas tinggi yang murah berbasiskan internet untuk semua orang di
berbagai belahan dunia. Pengguna Skype dapat berbicara dengan pengguna Skype
lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional dengan biaya (SkypeOut),
menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan menerima pesan suara).
Hanya
cukup bermodalkan pulsa serta handphone kita sudah bisa melakukan bimbingan
konseling melalui media Skype. Tentunya bisa digunakan kapan saja dan dimana
saja. Tanpa harus repot untuk mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi
dan membayar konselor. Karena dengan melalui teleconference klien tidak
membuang waktu yang seharusnya klien gunakan untuk menuju tempat konselor,
terlebih lagi kondisi ibukota yang macet. Kondisi ibukota yang macet juga
menyebabkan kelelahan fisik yang bisa berdampak tidak fokusnya klien
menceritakan masalahnya kepada konselor karena kemacetan ibu kota cukup
menguras waktu, tenaga, juga pikiran.
Dengan
Skype, tiga orang dapat berbicara bersama-sama pada satu waktu sementara di
lokasi yang berbeda di seluruh negeri. Seringkali, teman dan keluarga
menggunakan layanan telekonferensi untuk tetap berhubungan satu sama lain di
kota atau di seluruh wilayah. Layanan telekonferensi sangat mudah dan jelas
untuk menggunakan bahwa tidak memerlukan keahlian khusus untuk beroperasi. Orang-orang
dari seluruh bangsa dan menggunakan telekonferensi video di seluruh dunia untuk
bisnis dan sekolah proyek yang terkait termasuk juga dalam bidang konseling. Namun
juga memungkinkan mereka jauh lebih berinteraksi sosial. Layanan telekonferensi
adalah cara yang fantastis dan hemat untuk berkomunikasi.
Daftar Pustaka:
http://www.belajarkonseling.com/